Jumat, 02 Januari 2015

Studi Kasus Manajemen Organisasi



STUDI KASUS KONFLIK DALAM ORGANISASI PSSI

Konflik disini saya mengangkat contoh konflik dalam organisasi yaitu seperti yang terjadidalam konfliknya PSSI yang sudah lama terjadi dan sampai sekarang belum juga adapenyelsaian yang pasti. Hal ini disebabkan oleh kurang becusnya ketua PSSI tersebut dalammengelola organisasi itu tersebut. Padahal organisasi yang sebesar itu yang bernaunglangsung dibawah pimpinan Indonesia dan organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA(Federation International Football Asosiation). Akan tetapi organisasi ini tidak menunjukankinerja yang baik dimata masyarakat Indonesia sendiri bahkan dimata dunia. Hal utama yang menyebabkan organisasi ini gagal dan boleh dibilang kacau dikarenakan oleh pemimpin organisasi PSSI yaitu Nurdin Khalid yang telah gagal dalam memimpin dan mengelola organisasi ini. Sudah banyak kasus yang menimpa ketua umum organisasi ini, yang paling utama adalah kasus korupsi yang ia lakukan terhadap dana-danayang harusnya di alokasikan untuk kemajuan sepakbola di negeri kita ini , tetapi malah dimasukan dalam rekening gembung miliknya, dan itu sebagai bukti dia pernah dinyatakan sebagai terpidana atas kasus korupsi dalam PSSI . Dan akibat dari kegagalan itu FIFA melayangkan surat penurunan kepana Nurdin Khalid untuk meninggalkan kursi singgasananya sebagai ketua PSSI , akan tetapi Nurdin Khalid malah menutupi surat yang dilayangkan FIFA itu dari publik.

SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN ORGANISASI

Ketua umum PSSI akhirnya mengumumkan mengundurkan diri dari jabatan yangditelah diemban dalam suka maupun duka, dalam kebebasan maupun dalam kurungan.Setelah Nurdin Khalid meniggalkan kekuasaannya , kisruh dalam PSSI tidak selesai sampai disitu saja. Perlu sekurang lebihnya 5 sampai 7 kali pemilihan ulang ketua umum PSSI.Namun pada akhirnya Johar Arifin pun menempati posisi yang telah ditinggalkan olehNurdin Khalid organisasi PSSI.

KONDISI ORGANISASI SAAT INI

Kondisi PSSI sekarang bisa diibaratkan seperti Kecoa yang sedang terbalik? Kira-kiraseperti itulah perumpamaannya. PSSI di bawah komando Johar Arifin berusaha melanjutkanrevolusi atau perubahan pada sepakbola Indonesia, tapi apalah daya situasi yang terjadiseakan-akan berjalan di tempat. Liga Primer Indonesia (LPI) yang diusung Johar Arifin kurangmendapatkan respon positif dari beberapa klub papan atas di Indonesia. Sepertinya klub-klub tersebut lebih senang dengan konsep Liga Super Indonesia (LSI) yang diusung pengurusPSSI yang lama. Berbagai langkah dibuat PSSI sekarang untuk menanggapi masalah dualismekompetisi ini. Mulai dari memberikan peringatan bagi pemain yang berlaga di Liga SuperIndonesia (LSI) tidak akan mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia.

SOLUSI MENURUT PENDAPAT SAYA

Ini adalah kasus yang sulit karena yang berkonflik adalah pemimpin. Di sini seorangpemimpin tidak bisa menjalankan amanatnya sebagai pemimpin dan kehilangan rasakepercayaan dari bawahannya dan masyarakat. Jika saya berada dalam posisi ketua dan bawahannya ingin saya mundur karenakepemimpinan saya yang kurang, maka saya akan berusaha membuka hati saya untukmenerima, dan mundur demi membangkitkan kembali rasa percaya karyawan / anggotakepada pihak organisasi / perusahaan. Tapi akan berbeda jika sifat saya seperti Nurdin Halidyang masih menginginkan kekuasaan dan menganggap anggotanya masih membutuhkan dia, padahal tidak. Mungkin saya akan bersikukuh tetap dalam organisasi hingga saya menyerah atau masa jabatan saya habis. Tidak ada yang bisa menurunkan saya kecuali lembaga yang berhak menurukan saya. Inilah mengapa kasus ini cukup sulit. Saya sebagai pemimpin, dan saya yang berkonflik, dan manajemen konflik tidak bisa dilakukan. Jika saya dalam posisi sebagai bawahan, saya harus memiliki peran aktif untuk menyadarkan atau paling tidak mempengaruhi pemimpin saya. Akan lebih baik jika sayaadalah tangan kanan pemimpin saya, dengan syarat saya tidak terpengaruh tindakan jelekpemimpin saya. Jika tetap tidak berhasil, mungkin saya harus menghubungi lembaga yang berwenang (jika ada) untuk membicarakan masalah yang terjadi. Jelas akan menampakkan

Citra buruk perusahaan kepada pihak luar. Namun akan sangat sulit jika tidak ada bukti yangmendukung. Jika tetap tidak berhasil juga, mungkin yang saya lakukan hanya bisa pasrahkepada Tuhan. Ketika, kondisi perusahaan / organisasi memburuk dan konflik tetap bisadiatasi, maka saya akan keluar. Daripada menyelesaikan konflik semacam ini, yaitu memiliki pemimpin yangberkonflik. Alangkah lebih baik jika kita memilih pemimpin yang baik sebelum terpilihnyapemimpin. Dia harus memiliki kualifikasi untuk memimpin perusahaan tersebut, bukanterpidana korupsi seperti kasus di atas. Akan sangat merepotkan jika terjadi. Konfliktersebut saat ini mungkin berakhir dengan terpilihnya Johar Arifin sebagai pemimpin baru.Namun muncul lagi konflik baru yang harus diselesaikan Johar Arifin. Ini adalah hal yanglumrah yang harus dihadapi seorang pemimpin.

Sumber :http://www.slideshare.net/RasyedaAufa/studi-kasus-konflik-dalam-organisasi