1. Hambatan dalam memasuki bisnis Internasional
Pelaksanakan bisnis internasional memiliki hambatan yang jauh lebih
besar ketimbang di pasar domestik. Negara lain pasti punya kepentingan
tersendiri untuk menghambat terlaksananya transaksi bisnis
internasional. Selain itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja
akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu, ada beberapa
hambatan dalam memasuki bisnis internasional yaitu:
1. Batasan kuota dan tarif bea masuk:
Batasan kuota dalam bisnis internasional adalah apabila ada suatu negara yang tidak memperbolehkan
transfer
barang dalam jumlah yang besar. Sementara tarif bea masuk adalah pajak
yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor
maupun ekspor.
2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/
cultural:
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi
kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa
merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun tulis.
Pengaruh sosial budaya dalam bisnis internasional contohnya: Indonesia
sebagai Negara berpenduduk mayoritas Islam, pasti menolak kehadiran
Perusahaan Internasional yang menjual makanan haram, semisal babi.
Selain itu dalam hal busana, Perusahaan
fashion tidak akan memasarkan produk
bikini
dan pakaian terbuka lainnya karena tidak cocok dengan kultur masyarakat
Indonesia yang berpakaian sopan dengan ciri khas busana yang tertutup.
3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan:
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara
yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis antar
kedua Negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undangan yang
berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis
internasional. Contoh: Saat demokrasi terpimpin, Indonesia cenderung
berpihak pada blok timur, sehingga kedekatan Indonesia dengan Cina dan
Rusia menyebabkan renggangnya hubungan Indonesia dengan negara blok
barat dalam berbagai hal termasuk perdagangan barang ke dan dari negara
blok barat.
4. Hambatan operasional:
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional, antara lain:
>Transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan
tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Keadaan ombak besar
yang mengganggu perjalanan kapal laut ataupun kondisi cuaca yang
mempengaruhi lalu lintas pengiriman barang melalui udara adalah salah
satu contoh masalah transportasi penghambat kegiatan pengiriman barang
sementara waktu. Keadaan dapat lebih gawat apabila barang yang dikirim
adalah barang yang cepat berada dalam kondisi tidak layak semisal ikan.
Waktu pengiriman barang yang tidak sesuai terkadang membuat Negara yang
dituju langsung meng-
cancel pembelian produk tersebut.
> Peraturan atau kebijakan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu:
usaha melindungi industri-industri di dalam negeri agar tidak disaingi
oleh industri-industri dari luar negeri yang masuk ke dalam negara
tersebut.
Contohnya: ada proteksi atas barang-barang Cina yang berupa industri
alat-alat tulis untuk tidak masuk ke dalam pasar Indonesia, sehingga
Perusahaan alat-alat tulis buatan Indonesia dapat lebih laris di pasar
lokal, selain itu pemerintah biasanya memberi pinjaman untuk
pengembangan usaha kepada perusahaan tersebut sehingga suatu saat dapat
bersaing di pasar internasional.
> Perbedaan tingkat upah:
Dapat dicontohkan apabila ada perusahaan multinasional yang dalam
perluasan usahanya ke suatu Negara, memberikan upah kepada karyawannya
terlalu kecil dikarenakan berbagai hal semisal kurs mata uang.
2. Hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan
antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan
perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan.
Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang
melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan
kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar
dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya
akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap
negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih
tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan
mata uang sebagai standar internasional.
b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah,
maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang
memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan
barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih
baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan
untuk melakukan perdagangan internasional.
c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila
membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain
itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor
tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring
internasional atau telegraphic transfer atau
menggunakan L/C.
d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil
produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya
tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap
negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam
negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif
impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat
menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi
penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus.
Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami
kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan
terhambat.
f . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi
ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan
perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang
dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara
anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan
ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila
ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan
dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.
3. Peluang Bisnis Internasional di Indonesia
- Di bidang perdagangan barang, Indonesia memiliki peluang ekspor yang
lebih baik mengingat kekayaan sumber daya alam dan berlimpahnya tenaga
kerja yang dimiliki.
- Konsumen Indonesia yang memiliki banyak keanekaragaman dari segi culture dapat dijadikan peluang bisnis yang bagus.
- Indonesia belum terlalu banyak mempunyai produk yang mampu bersaing di pasar Internasional
Contoh Bisnis Internasional yang masuk ke Indonesia
1. DUNKIN’ DONUTS
Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta.
Dunkin’ Donuts sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya
(franchise) di berbagai negara, seperti negara-negara di Eropa.
Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal
Open Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970,
Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983 perusahaan
Dunkin’Donuts dibeli oleh Domecq Sekutu (
Allied Domecq) yang juga membawahi
Togo’s dan
Baskin Robins. Di bawah
Allied Domecq, perluasan pasar
Dunkin’Donuts secara internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai
Dunkin’Donuts
tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke
benua-benua seperti Eropa dan Asia. Di Indonesia sendiri, Dunkin’
Donuts mulai merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama
didirikan di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia,
master franchise Dunkin’Donuts dipegang oleh
Dunkin’ Donuts Indonesia. Saat pertama kali
Dunkin’Donuts
membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada
reaksi keras dari masyarakat untuk menentang perusahaan tersebut masuk.
Masyarakat cenderung menyambut positif upaya perusahaan tersebut dalam
memperluas jaringan pasarnya. Mereka merasa senang atas hadirnya
Dunkin’Donuts di Indonesia.
2. LEVI’S JEAN
Sebuah kisah menggambarkan sejarah celana
jeans yang telah diciptakan oleh
Levi Strauss tahun 1880 ini, delapan tahun setelah
jeans masuk ke Amerika Serikat (AS) tahun 1872.
Jeans Levis
pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Kain celana ini
biasa dipakai oleh angkatan laut. Orang Prancis menyebut celana ini
dengan sebutan “
bleu de GĂ©nes”, yang berarti biru Genoa. Meski
tekstil ini pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai
fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh
Levi Strauss, seorang
pemuda berusia dua puluh tahunan yang mengadu peruntungannya ke San
Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam
emas.
Levi Strauss & Co. adalah produsen pakaian di Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1853 oleh
Levi Strauss. Perusahaan ini bersifat internasional dengan 3 divisi geografis yaitu:
1.
Levi Strauss North Americas, bermarkas di
San Francisco,
2.
Levi Strauss Europe, dengan markas di Kota
Brusel,
3.
Levi Strauss Asia Pacific, markas di Singapura.
Jumlah karyawan perusahaan
Levi Strauss & Co. sampai saat ini telah mencapai sekitar 8.850 di seluruh dunia.
3.
EPSON
Awalnya EPSON yang ada saat ini memang bukan berasal dari Indonesia,
produk asal Jepang ini menjadikan Indonesia sebagai pusat produksinya.
EPSON sesungguhnya berawal dari usaha jam merek
Seiko. Ya, merek jam yang terkenal itu merupakan cikal bakal berdirinya EPSON. Boleh dibilang EPSON adalah anak kandung
Seiko. Didirikan Hisao Yamazaki pada 1942, Seiko berada di bawah bendera
Daiwa Kogyo.
Kala itu, Seiko amat terkenal akan keunggulannya dalam teknologi
presisi kinetiknya. Teknologi ini sangat memperhatikan detail,
ketepatan, serta keakuratan secara mekanis dan berulang. Sebuah
teknologi yang mencerminkan gaya hidup orang Jepang.
4. KFC
KFC (dulu dikenal dengan nama
Kentucky Fried Chicken) adalah suatu merek dagang waralaba dari
Yum! Brands, Inc yang bermarkas di
Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh
Col. Harland Sanders, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Col. Sanders
mulai menjual ayam gorengnya di pom bensin miliknya pada tahun 1939 di
Corbin, Kentucky yang selanjutnya pindah ke sebuah motel. Ia menutup
usahanya pada akhir 1940-an sewaktu jalan tol Interstate melalui
kotanya. Pada awal 1950-an, ia mulai berkeliling Amerika Serikat dan
bertemu dengan Pete Harman di Salt Lake City, Utah, dan pada tahun 1952
bersama-sama mendirikan restoran Kentucky Fried Chicken yang pertama di
dunia (restoran pertamanya tidak menggunakan nama tersebut). Sanders
menjual seluruh waralaba KFC pada tahun 1964 senilai 2 juta USD, yang
sejak itu telah dijual kembali sebanyak tiga kali. Pemilik terakhir
adalah
PepsiCo, yang menggabungkannya ke dalam divisi perusahaan
Tricon Global Restaurants yang sekarang dikenal sebagai
Yum! Brands, Inc. Pada tahun 1997,
Tricon terpisah dari
PepsiCo. Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah
PT. Fastfood
Indonesia, Tbk (IDX: FAST) yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael
pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun
1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979
di Jalan Melawai, Jakarta.
5. LG
Didirikan pada 1947,
Lucky Chemical Industrial Co. (sekarang disebut
LG Chemical),
adalah merupakan perusahaan kimia pertama di Korea. Perusahaan ini
merupakan sebuah kerja sama antara keluarga Koo dan Heo, yang memiliki
bisnis yang telah saling bersaing satu sama lain untuk beberapa
generasi. Grup ini memperluas ke peralatan rumah tangga pada tahun 1958
di bawah nama
Goldstar Electronics Co. GeumSung being Planet Venus (sekarang disebut
LG Electronics),
yang merupakan perusahaan elektronik pertama di negara tersebut. LG
Indonesia didirikan pada 15 Desember 1990 yang berpusat di Gedung Garuda
Indonesia.
6. BLACKBERRY
Berawal dari perusahaan kecil dengan modal hasil pinjaman, RIM
berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan di hormati di
Kanada. Kisah sukses perusahaan dengan nama lengkap
Research In Motion Ltd ini, berawal dari keinginan seorang pemuda yang di
drop out
dari kampusnya untuk membuktikan diri. Adalah seorang berkebangsaan
Yunani bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke Kanada pada
tahun 1967. Pada usianya yang ke 23, Lazardis mendapat kenyataan pahit
karena di keluarkan dari Universitas Waterloo, dimana dia mendalami
teknik elektro. Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan
keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazarsis dan dua temannya mendirikan
RIM di Waterloo,Ontario Kanada pada tahun 1984.
BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan
Starhub.
4. Tantangan Bisnis Internasional yang akan masuk ke Indonesia
Tantangan yang dihadapi Indonesia sangatlah besar yang meliputi :
- Kurangnya kapasitas nasional
- Lemahnya infrastruktur fisik
- Kurang kondusifnya kondisi social-politik-hukum
- Rendahnya investasi asing.
- Biaya ekonomi tinggi
- Tenaga kerja yang kurang kompetitif yang kesemuanya menjadikan produk-produk Indonesia kurang kompetitif di pasar internasional
5. Hambatan yang dibuat oleh Indonesia
Kebijakan yang diberlakukan pada perdagangan internasional, bertujuan
untuk melindungi industri dalam negeri. Kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor disebut
proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas
kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1. Tarif
Tarif adalah hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas
barang-barang impor. Apabila suatu barang impor dikenakan tarif, maka
harga jual barang tersebut di dalam negeri menjadi mahal. Hal ini
menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli barang tersebut, sehingga
barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih banyak dinikmati oleh
masyarakat.
2. Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan perdagangan yang menentukan jumlah
maksimum suatu jenis barang yang dapat diimpor dalam suatu periode
tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh diberlakukannya kuota
mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi karena jumlah
barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pembatasan
jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk
masing-masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota
dapat melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar
negeri.
3. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan pemerintah yang melarang masuknya
barang-barang tertentu ke dalam negeri. Kebijakan larangan impor
dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat merugikan
masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit
Anthrax.
4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah dengan memberikan bantuan kepada
produk dalam negeri. Subsidi yang dilakukan pemerintah dapat berupa
keringanan pajak, pemberian fasilitas, pemberian kredit bank yang murah
ataupun pemberian hadiah atau insentif dari pemerintah. Adanya subsidi,
harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga barang-barang hasil
produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang impor.
5. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara
menjual barang ke luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam
negeri.
KESIMPULAN
Perdagangan
internasional diperlukan oleh semua negara termasuk Indonesia agar dapat
memiliki apa yang tidak dimiliki negara tersebut dari negara lain dengan cara
melakukan perdagangan dengan negara lain.
Menurut
Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
maka perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut
disebabkan oleh hal-hal berikut.
1.
Pembeli
dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan.
2.
Barang
harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya melalui bermacam
peraturan seperti pabean, tarif, peraturan administrasi lainnya yang bersumber
dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.
3.
Antara
satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan, kualitas sumber daya dan
sebagainya.
Tetapi
walaupun perdagangan internasional tersebut perlu. Negara tidak harus melakukan
perdagangan internasional setiap saat. Ada kalanya negara tersebut tidak melakukan
perdagangan internasional, yaitu impor barang di saat produksi dalam negeri
masih cukup ataupun surplus. Agar lebih mensejahterakan masyarakat negara
tersebut, dan juga untuk menghemat devisa negara, agar tidak terus mengalami
penurunan yang berpengaruh pada neraca pembayaran negara tersebut, yang
memmbuat neraca pembayaran negara tersebut defisit.
Jadi
seperti yang kita ketahui hambatan hambatan yang ada dalam perdagangan
internasional tidak semua berdampak negatif, namun juga ada yang berdampak bagi
pemerintah dan pengusaha-pengusaha kecil di dalam negeri.
Daftar Pustaka
https://ririnoktarina.wordpress.com/2013/11/05/hambatan-bisnis-internasional/
http://ardianekp.blogspot.com/2013/12/contoh-makalah-hambatan-hambatan.html